Detail Berita

Peringatan hari kanker bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker secara signifikan. Berbagai tindakan dilakukan untuk menunjukan dukungan kepada orang-orang penderita kanker seperti berpartisipasi mencukur rambut secara masal sebagai salah satu bentuk solidaritas terhadap pasien kanker yang sedang menjalani proses pengobatan.

Mendengar kata kanker sudah tentu terbayang akan penyakit yang mengerikan.

Karena menjadi penyakit mematikan nomor dua di dunia dikarenakan sulit terdeteksi sehingga sebagian besar kasus kanker, baru disadari dan diobati setelah berada pada stadium lanjut.

Pada saat seseorang berada dalam stadium lanjut, angka harapan hidupnya akan semakin kecil sebab sel-sel abnormal penyebab kanker telah menyebar ke berbagai jaringan tubuh.

Berdasarkan data yang dirilis dari Global Cancer Observatory pada 2018, jumlah penderita kanker mencapai 18 juta orang dengan jumlah kematian sebesar 9,6 juta kasus setiap tahun. Artinya, setiap 2 detik, akan ada 1 orang baru yang menderita kanker dan setiap 3 detik, ada 1 orang yang meninggal dunia karena kanker. Sementara itu, penderita kanker di Indonesia mencapai 348.000 kasus atau 1.362 kasus per 1 juta penduduk, dan total kematian sebanyak 207.000 kasus.  dengan jumlah terbanyak adalah kasus kanker payudara, disusul dengan kanker serviks dan kanker paru.

kanker Terjadi ketika sel-sel yang berasal dari sel tubuh sendiri tersebut menjadi abnormal dan membelah tak terkendali hingga menyerang jaringan di sekitarnya. Sel abnormal merupakan cikal bakal munculnya kanker, karena sel abnormal dapat berkembang diluar batas. Sel-sel kanker kemudian menyebar ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah dan kelenjar getah bening.

Penyebab utama terjadiinya kanker 90-95% dimulai dari pola makan, gaya hidup yang tidak sehat, merokok, obesitas, infeksi hingga konsumsi alkohol. Sementara sisanya berasal dari faktor keturunan.

Sedangkan Pencegahan kanker dapat dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup sehingga daya tahan tubuh dan sistem imunitas menjadi kuat. Dengan memperbaiki pola hidup, sebenarnya kanker dapat dicegah sebesar 30-35% apalagi disertai dengan deteksi dini kanker sehingga membantu penegakan diagnose dini terhadap kanker.  Sel imunitas ini berfungsi menekan dan menyingkirkan sel-sel abnormal selama 24 jam diseluruh bagian tubuh. Namun sayangnya sel kanker yang pertumbuhannya abnormal memiliki kemampuan untuk menghindar dari sel imun sehingga tidak terdeteksi sebagai sel yang berbahaya. Pencegahan dapat dilakukan dengan:

  1. pengendalian faktor resiko,
  2. stop merokok dan hindari asap rokok
  3. tidak mengkonsumsi alkohol
  4. hindari 4 p (pengawet, perasa, pewarna, dan pemanis buatan
  5. hindari terpapar bahan kimia dan polusi secara terus menerus
  6. memberikan asi eksklusive
  7. rajinlah melakukan aktivitas fisik
  8. menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  9. pada beberapa kanker dapat dicegah dengan vaksinasi
  10. lakukan deteksi dini secara berkala

 

 

Gejala kanker seringkali tidak terlihat pada tahap awal oleh karenanya Deteksi dini kanker sangat penting dilakukan. Bahkan banyak yang ditemukan sudah pada stadium lanjut. Pada beberapa jenis kanker Skrining atau deteksi dini dapat dilakukan sebagai pencegahan seperti memeriksa pada tubuh apakah terdapat benjolan, perdarahan yang abnormal, penurunan badan tanpa sebab, serak atau flu yang tak kunjung hilang, diare yang tak kunjung henti dan luka yang tidak sembuh-sembuh.

Tahapan deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan  :

  1. Pemeriksaan fisik
  2. Pemeriksaan laboratorium
  3. Tes pencitraan (MRI, CT-scan, X-ray, USG,mammogram, pemeriksaan nuclear dan PET)
  4. Melakukan pemeriksaan biopsy

Bila Anda sendiri atau memiliki kerabat yang sedang melakukan deteksi dini kanker, berikan dukungan moral serta kumpulkan berbagai informasi yang dapat dikonfirmasi pada dokter yang melakukan pemeriksaan. Jika kemudian ada kerabat Anda yang divonis terkena kanker, maka kita harus siap mendukung dan menemani dalam proses penyembuhannya. Terapi yang digunakan untuk mengobati kanker tak jarang membuat penderita mengalami kesedihan, depresi, serta mengalami perubahan komposisi kimiawi dalam tubuhnya. Apabila sedang menjalani pengobatan atau sudah sembuh dari penyakit kanker, maka penderita harus beradaptasi kembali dalam menjalani kehidupaannya baik dalam proses penyembuhan kanker maupun sesudah penyembuhan. Selain itu, penderita dan keluarga harus bersiap dengan kemungkinan kanker muncul kembali di kemudian hari. Deteksi dini kanker sangat penting dilakukan sebagai cara untuk bisa mengetahui kanker lebih awal dan mencegahnya bertambah parah atau menyebar pada  organ lainnya.

Melawan kanker bukanlah hal yang mudah selain pengobatan, diperlukan juga dukungan keluarga dan orang terdekat sekaligus seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu peningkatan kesadaran masyarakat mengenai standar pengobatan terbaru kanker dan memahami pengobatan yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan pasien kanker.

Di tahun 2021 diharapkan semua masyarakat bisa bersama-sama melakukan perubahan penting yakni menciptakan dunia yang lebih sehat dan lebih cerah tanpa kanker.